Selasa, 08 Desember 2009

Kenapa susah berdoa


Kita menyadari bahwa doa adalah bagian penting dalam kehidupan rohani namun tidak selalu kita setia melakukannya. Ada saja halangan untuk berdoa dan kerinduan itu tidak selalu muncul. Berikut akan dijelaskan penyebab mengapa sulit berdoa dan beberapa saran untuk kembali berdoa.
  • Penyebab pertama mengapa sulit berdoa adalah karena kita orang berdosa. Oleh karena kita orang berdosa, secara alamiah kita tidak tertarik untuk berdoa. Bukankah tatkala kita sedang hidup dalam dosa, kita makin sukar berdoa? Singkat kata, dosa dan doa saling berlawanan. Di mana ada dosa, doa hilang. Itu sebabnya kita mesti memelihara kehidupan yang suci di hadapan Tuhan. Kesucian hidup makin mendorong kita bersekutu dengan Tuhan dan membuat kita makin ingin menikmati kehadiran-Nya.
  • Penyebab kedua mengapa kita sulit berdoa adalah karena kita merupakan target serangan Iblis yang senantiasa berupaya menjauhkan kita dari Tuhan. Tidak ada yang lebih dirindukan Iblis selain melihat kita jauh dari Tuhan dan kasih-Nya. Iblis tahu bahwa di dalam doa kita berada dalam hadirat Allah secara nyata dan inilah yang tidak diinginkannya. Itu sebabnya tatkala kita ingin berdoa, ia selalu menghadirkan kepentingan lain yang mendesak untuk dilakukan terlebih dahulu. Ia berusaha meyakinkan kita bahwa doa dapat menunggu sedangkan kepentingan lain tidak dapat menunggu.
  • Penyebab ketiga mengapa kita sulit berdoa adalah karena kita kurang dapat mengatur waktu dengan baik. Adakalanya kita sukar berdoa karena memang kita tidak bijaksana dalam mengatur waktu. Akhirnya waktu untuk berdoa tersisihkan dan tergantikan oleh hal lain yang memang harus dikerjakan. Saya mengerti bahwa hidup berisikan tuntutan dan tugas yang kadang harus dikerjakan dengan segera. Kita tidak boleh meninggalkan tanggung jawab kita atas nama doa. Dengan kata lain, doa harus menjadi aktivitas yang terjadwal. Jika kita memperlakukan doa ala kadarnya-kalau ada waktu berdoa, kalau tidak ada waktu, ya tidak usah berdoa-maka perlahan namun pasti doa akan terhilang dari kehidupan kita. Masalahnya adalah sewaktu doa hilang, akan hilang pulalah kedekatan dengan Tuhan.
  • Penyebab keempat mengapa kita sulit berdoa adalah karena sering kali kita kehilangan keseimbangan hidup: kita sudah menjadi terlalu sibuk sehingga pikiran kita terus terisi dengan tugas yang menunggu untuk dikerjakan. Adakalanya kita beranggapan, "Ah tidak apa saya tidak berdoa secara formal, bukankah saya dapat berdoa di dalam hati?" Sudah tentu kita dapat berdoa di dalam hati , namun kita juga tetap harus menyediakan waktu untuk berdoa secara khusus sebab di sinilah letak nilai kekhususannya. Bayangkan bagaimana perasaan kita bila kita berbicara dengan seseorang yang tidak menoleh dan terus berjalan? Bukankah kita akan berkata bahwa ia tidak menghormati kita atau setidaknya, ia tidak punya waktu untuk kita? Demikian pula dengan Tuhan.
  • Penyebab kelima mengapa kita sulit berdoa adalah karena kita tidak mementingkan doa dan lebih mementingkan tindakan langsung. Berdoa berarti menunggu kehendak Tuhan dan bagi orang yang kurang sabar, berdoa sama dengan membuang waktu. Kadang kita terjebak ke dalam perangkap ketidaksabaran dan langsung melakukan sesuatu tanpa mendoakannya terlebih dahulu. Satu hal yang mesti kita ingat adalah bahwa sesungguhnya kita adalah alat semata. Tuhan mengerjakan dan menggenapi rencana-Nya sedangkan kita hanyalah alat di tangan-Nya. Jadi, sudah seyogianya kita menunggu dan meminta kehendak-Nya.


Firman Tuhan:

"Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan? Sesungguhnya mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan, memperhatikan lebih dari baik daripada lemak domba-domba jantan." (1 Samuel 15:22)


Bila kita sering berdoa, kita akan sering mendengar suara Tuhan. Bila kita jarang berdoa, kita akan lebih sering mendengar suara orang dan suara diri sendiri.

Agar anak bermoral baik


Penulis:
Heman Elia, M.Psi
Sumber:
Eunike
Abstrak:

Kita barangkali sangat terkejut ketika untuk pertama kali mendapati anak kita yang masih belia berani melontarkan kata-kata kotor kepada guru atau orang tuanya sendiri.

Kita barang kali sangat terkejut ketika untuk pertama kali mendapati anak kita yang masih belia berani melontarkan kata-kata kotor kepada guru atau orang tuanya sendiri. Mungkin pula anak yang tadinya manis dan baik tiba-tiba mencuri uang dalam jumlah besar, memeras teman sekelas, nyontek, belajar merokok, memfitnah teman, atau membaca buku porno. Apakah hal demikian normal?

Meskipun saat ini semakin banyak anak terlibat kasus yang menyangkut moral, kita tidak boleh beranggapan bahwa hal ini wajar. Pelanggaran moral bukanlah hal yang dapat dianggap remeh. Seyogyanyalah pelanggaran moral oleh anak dikoreksi dan tidak dibiarkan begitu saja.

Semakin seriusnya perilaku tak bermoral yang dilakukan anak yang masih muda memberi petunjuk akan semakin beratnya tantangan bagi orang tua dalam mendidik anak. Mengapa anak berperilaku buruk? Salah satu kemungkinannya adalah karena semakin jarangnya kehdirang orang tua di rumah. Jumlah waktu yang dipakai orang tua untuk mengajar anak-anaknya hidup secara benar juga semakin berkurang. Akibatnya pengenalan anak terhadap kehidupan orang tuanya sendiri juga semakin sedikit. Padahal anak perlu menyaksikan orang tuanya secara langsung untuk memperoleh contoh nyata hidup yang bermoral.

Kesulitan bertambah ketika anak justru memperoleh pengajaran yang kurang patut, baik melalui televisi, teman sekolah, maupun dari orang dewasa di sekitarnya. Ketika perilaku butuk anak terbentuk menjadi pola kebiasaan, perilaku itu sudah semakin sulit dibelokkan lagi. Karena itu, kita perlu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk membentuk perilaku moral anak-anak kita.

Pembentukan moral anak tidak bisa dilakukan tanpa arah tujuan. Jadi, sangalah perlu bagi orang tua untuk menyiapkan konsep dan alat mendidik seawal mungkin, kalau bisa sebelum pengajaran moral itu diterapkan.

Berikut ini adalah beberapa prinsip mendidik yang perlu kita perhatikan.
  1. Target dan Standar Moral
    Moral selalu bersangkut-paut dengan nilai-nilai mengenai baik dan buruk atau jahat. Bila kita menginginkan anak kita bermoral tinggi, kita tentunya perlu mengetahui terlebih dulu apa tolok ukur perilaku yang baik atau buruk itu.
    Tolok ukur yang tidak pernah berubah dari zaman ke zaman adalah prinsip-prinsip hidup kudus sebagaimana yang diajarkan oleh Alkitab. Daud dalam Mazmur 119:9 menyatakan demikian, "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu."
    Orang tua perlu membaca firman Tuhan setiap hari untuk mengasah pandangan moralnya. Secara naluri kita memang mengetahui bahwa mengambil milik orang lain tanpa persetujuan dan kerelaan si empunya barang adalah tindakan yang tidak terpuji. Namun lingkungan pergaulan yang buruk dan kebiasaan yang kita contoh dapat menumpulkan bisikan nurani yang lurus dan bersifat naluriah ini. Orang yang sering menyakiti orang lain melalui tutur katanya mungkin tidak merasa bersalah karena beranggapan bahwa yang ia lakukan itu hanya semacam pembelaan diri. Padahal kita diminta untuk mengendalikan lidah kita (Yakobus 3:1-12). Demikian pula orang yang melakukan penjarahan sering merasa punya hak melakukan hal demikian dengan alasan dirinya hidup miskin. "Menjarah orang kaya tidak akan mengurangi kekayaannya", demikian alasan yang sering kita dengar. Bila kita sebagai orang tua menolerir hal-hal demikian, kemungkinan besar anak pun akan berlaku amoral dengan menggunakan berbagai alasan. Hanya dengan berpegang pada firman yang hidup itu, kita dapat memperoleh patokan berperilaku moralistik.
    Alasan lain diperlukannya standar moral sesuai dengan firman Tuhan ini adalah bahwa sering kali orang tua tanpa sengaja mendidik anak untuk memuaskan kebutuhan orang tua dan kebutuhan anak itu sendiri. Padahal seharusnya kita mendidik anak agar mereka mengenal dan menyenangkan Tuhan yang adalah sumber moral itu sendiri. Sebagai contoh, ada cukup banyak orang tua yang memaksa anak berkata jujur kepada orang tua, namun meminta anak berkata dusta kepada tamu yang orang tua tidak sukai di saat lainnya. Contoh lain adalah orang tua yang mengajarkan pentingnya uang sedemikian rupa sehingga anak menomorsatukan uang dalam hidup mereka. Padahal Alkitab cukup banyak mengingatkan kita akan pentingnya hidup jujur terhadap uang dan tidak mendewakan uang. Yesus mengatakan, "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tua. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Matius 6:24). Alkitab juga mengajarkan bahwa kita tidak mungkin dibenarkan oleh usaha kita untuk berbuat baik. Kita dibenarkan oleh iman kepada Yesus Kristus dan bukan oleh perbuatan-perbuatan baik kita (Galatia 2:16). Alasan perlunya hidup bermoral baik adalah bahwa kita harus menghidupi iman kita. "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati" (Yakobus 2:17). Jadi agar anak bermoral baik, langkah pertama adalah memimpin mereka untuk beriman kepada Yesus Kristus yang menebus dosa mereka. Berikutnya adalah agar mereka dapat hidup kudus meneladani Kristus.
    Ada sebuah catatan lagi, yakni perlaku moral bukanlah terutama soal tidak menaati peraturan. Perilaku moral lebih banyak bersangkut-paut dengan sikap hati. Jadi, meskipun kita berusaha mengarahkan perilaku anak yang kasat mata, kita perlu lebih memusatkan perhatian pada sikap hati anak kita. Tujuan kita pada akhirnya adalah tertanamnya sikap kasih, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan pada anak-anak kita.
  2. Proses Pencapaian Moral
    Dalam mendidik, kita harus membedakan tindakan yang disengaja dan yang tidak disengaja anak. Kita dapat mengetahui bahwa suatu tindakan yang kita larang dengan sengaja dilanggar anak dengan mengamati tiga hal berikut. Pertama, anak telah sungguh-sungguh memahami apa yang seharusnya ia lakukan. Kedua, anak telah tercukupi kebutuhan fisik dan psikis utamanya. Ketiga, anak sudah mampu melakukan sebagaimana yang dituntut darinya dan dapat dimintai tanggung jawabnya.
    Nah, bila kita yakin bahwa ia sudah mampu bertanggung jawab, namun sengaja melanggar, kita boleh menerapkan tindakan koreksi dalam bentuk hukuman. Repotnya, sekalipun adakalanya kita yakin bahwa anak kita telah sungguh memahami apa yang kita harapkan, mereka sebenarnya belum mencapai tahapan pemahaman sebagaimana yang kita bayangkan. Anak yang belum dapat membedakan antara fakta dan fiksi sering mencampuradukkan keduanya sehingga tampak seperti berbohong. Ada juga anak yang membawa pulang barang-barang milik sekolah karena ia melihat hal yang sama dilakukan oleh teman-temannya. Kesalahpahaman dan ketidakmengertian anak yang serta-merta berbuntut hukuman dari orang tua dapat membuat anak terluka dan sebagian anak menjadi semakin keras kepala. Sebagian lainnya menjadi anak yang manis di depan kita, tetapi melakukan berbagai pelanggaran ketika mereka berada dalam situasi tanpa pengawasan. Jadi, bila anak melakukan pelanggaran, kita perlu meyakinkan diri dahulu mengenai apakah mereka benar memahami bahwa tindakannya melanggar prinsip moral. Bila mereka belum mengerti tentang hal ini, tugas kita adalah memberi penjelasan kepadanya.
    Cukup sering pula anak melakukan tindakan yang salah karena kebutuhannya belum tercukupi. Anak yang kurang memperoleh perhatian orang tua mungkin akan melakukan pelanggaran di sekolah demi memperoleh perhatian guru, teman, dan orang tuanya. Mungkin juga anak yang menyontek di sekolah melakukan hal ini karena nilai bagus yang diperolehnya merupakan satu-satunya cara untuk meraih pujian orang tuanya. Ada anak yang melakukan pencurian karena ia diperas oleh anak lain yang lebih berkuasa. Anak menyerah terhadap usaha pemerasan ini dan terpaksa membayar 'upeti' lewat mencuri. Mungkin anak ini terpaksa melakukan hal demikian karena tidak memperoleh rasa aman yang cukup dari orang tuanya dan terpaksa bertindak menurut caranya sendiri. Orang tua sang anak mungkin jarang mengetahui masalah anak karena tidak menjalin komunikasi secara memadai dengannya.
    Hal lain yang perlu menjadi catatan adalah bahwa anak yang masih muda memerluka pengawasan yang banyak agar dapat berperilaku baik. Koreksi juga perlu cukup sering dilakukan. Namun kita perlu mengendorkan pengawasan sedikit demi sedikit ketika anak mulai memahami prinsip moral dan mulai dapat mengambil keputusan moralnya sendiri. Sehubungan dengan hal ini, ada dua kecenderungan yang harus kita hindari. Pertama, orang tua seyogyanya tidak bersikap membiarkan ketika kita menemukan pelanggaran moral yang pertama kali dilakukan anak. Orang tua perlu segera menasihati anak dan meminta mereka tidak melakukannya lagi. Pengawasan orang tua yang kurang ketika anak masih muda akan membuat perilaku moral mereka yang terlanjur menyimpang semakin sulit dikendalikan ketika mereka beranjak remaja. Kedua, orang tua seyogyanya tidak secara terus-menerus mengawasi dan mengoreksi setiap kesalahan yang dilakukan anak. Sebab setiap anak memerlukan ruang untuk melakukan kesalahan dan memperbaikinya. Anak juga memerlukan pengampunan dari orang tua hingga batas-batas tertentu. Bila anak terlalu banyak diawasi, dikoreksi, dan dihukum, anak mungkin melakukan lebih banyak pelanggaran. Pelanggaran terjadi mungkin karena anak tidak tahan dengan kontrol ketat orang tua sehingga mereka memberontak. Selain itu, anak melanggar karena fokus perhatiannya lebih tertuju kepada kesalahan dan bukan pada kebaikan yang seharusnya lebih banyak mereka lakukan.
    Jadi tujuan orang tua memberi koreksi dan pengawasan adalah untuk secara bertahap membuat anak dapat mengambil keputusan moralnya secara mandiri.
  3. Cara Mendidik
    Kita baru dapat menghasilkan anak yang bermoral baik bila menggunakan cara mendidik yang juga tepat. Cara yang paling efektif tentunya adalah melalui kesaksian hidup kita sendiri. Orang tua perlu mengusahakan agar hidupnya bersih. Lalu bagaimana bila orang tua sendiri dalam ketidaksempurnaannya melakukan pelanggaran moral yang sempat disaksikan anaknya? Dalam situasi seperti ini, anak tetap akan menghargai orang tuanya bila orang tua segera bertobat dan menunjukkan penyesalan mendalam.
    Cara efektif lain yang orang tua dapat dilakukan adalah lewat bercerita. Orang tua dapat meluangkan waktu setiap harinya untuk berbincang dan bercerita dengan anak. Lewat cerita Alkitab dan cerita lain yang berisi pengajaran moral, anak dapat diberi pemahaman tentang moral. Selain itu, waktu bercerita juga dapat kita manfaatkan untuk memahami pergumulan moral anak dalam pengalaman hidup sehari-hari. Dengan demikian kita pun dapat memahami cara berpikir anak dan mengoreksinya bilamana perlu.
    Kita juga perlu memberi sanksi untuk mengoreksi pelanggaran moral yang secara sengaja dilakukan anak bilamana ia tidak menunjukkan penyesalan. Sebaliknya, perilaku terpuji anak juga perlu memperoleh pujian dan penghargaan orang tua. Dengan bertindak demikian, berarti orang tua sedang bertindak untuk memperkuat prinsip moral anak. Mengingat besarnya peran lingkungan terhadap pembentukan moral anak, kita tidak boleh lupa mendoakan anak-anak kita. Setiap orang tua perlu memohon hikmat dari Tuhan untuk bukan saja dapat mendidik anaknya, tetapi kita memohon Tuhan menjaga anak-anak kita dari pengaruh si jahat.


Kondisi saat ini memang cukup menyulitkan kita dalam mendidik anak. Tetapi kita tetap dapat memiliki anak yang bermoral baik dengan bersandarkan kekuatan dari Tuhan.?

1001 akal membantu anak belajar


Penulis:
Ev. Anne Kartawijaya, M.Div
Sumber:
Eunike
Abstrak:

Anak kita memiliki ciri perkembangannya yang khas dalam belajar pada tiap masa kehidupannya. Sebagai orangtua, kita dapat menjadi penolong yang jauh lebih efektif bila kita memahami apa yang dibutuhkan anak kita sesuai dengan masa pertumbuhannya

Anak kita memiliki ciri perkembangannya yang khas dalam belajar pada tiap masa kehidupannya.

Sebagai orangtua, kita dapat menjadi penolong yang jauh lebih efektif bila kita memahami apa yang dibutuhkan anak kita sesuai dengan masa pertumbuhannya. Berikut akan kami sampaikan beberapa hal yang dapat kita lakukan agar anak-anak kita dapat menguasai keterampilan belajar secara lebih optimal. Pada saat yang sama, kita pun dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang sering terjadi. Dalam banyak hal, karena kurangnya pemahaman, banyak orangtua tanpa disadari justru menghambat tumbuhnya keterampilan belajar pada anak-anaknya.

MASA PRASEKOLAH

Pada masa prasekolah, yang paling penting bagi seorang anak adalah belajar mengenai bagaimana cara belajar, bukan sekadar belajar isi materi pelajaran. Untuk itu, orangtua dapat membantu melatih anak dengan beberapa cara, antara lain:
  1. Melatih anak memulai dan menyelesaikan pekerjaan. Biarkan anak memilih permainan atau kegiatan tanpa didikte orangtua. Beri kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatannya sampai selesai dan membereskan apa yang sudah dia kerjakan. Usahakan untuk tidak memotong permainan atau kegiatan anak dengan memberikan usulan lain. Biarkan dia menekuni apa yang sedang ia mainkan atau lakukan.
  2. Melatih anak mengerjakan tugas sendiri. Hal ini ternyata harus dimulai sejak anak masih bayi. Ketika dia sudah mulai dapat menikmati mainan-mainan sederhana di ranjangnya, orangtua yang baru pertama kali punya anak biasanya akan sangat terdorong untuk selalu menemaninya bermain. Sesungguhnya anak perlu dilatih untuk mengisi waktunya sendiri dan bermain sendiri. Kebiasaan untuk selalu menemani bayi bermain dapat menciptakan kebergantungan pada orang lain. Kebiasaan ini dapat terus melekat menjadi pola belajar yang juga sangat bergantung pada orang lain.
  3. Melatih anak menyukai baca dan tulis. Membaca dan menulis adalah dasar dari semua keterampilan belajar. Dengan keterampilan baca dan tulis yang baik, anak dapat masuk ke dalam berbagai bidang pelajaran. Oleh sebab itu, sejak kecil tanamkan minat baca dan tulis yang besar. Biarkan anak membolak-balik buku-buku atau mencoret-coret kertas. Sering-seringlah memberi pujian. Kegiatan ini jauh lebih bermanfaat daripada permainan-permainan elektronik yang tampaknya lebih menarik. Ajaklah anak ke perpustakaan atau toko buku secara rutin dan biasakan untuk mengalokasikan dana untuk membeli buku sebanyak dana untuk membeli mainan. Bacakan cerita-cerita menarik dengan buku di tangan. Sediakan buku-buku menarik sebanyak mungkin segera setelah anak mulai dapat membaca. Terus kembangkan minat anak untuk menulis dengan memberi kesempatan melatih kemampuan motoriknya untuk mencoret-coret atau menyusus abjad-abjad menjadi kata-kata sederhana yang bermakna.

MASA SEKOLAH DASAR


Masa sekolah dasar merupakan masa sangat penting bagi anak-anak untuk mengembangkan dasar-dasar pola belajar yang sudah ditanamkan pada masa prasekolah. Beberapa langkah yang dapat dilakukan orangtua untuk membangun keterampilan belajar anak-anaknya antara lain:

  • Kembangkan kemampuan baca dan tulis. Terus ciptakan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan kemampuan baca dan tulisnya. Di tengah ke sibukan anak dengan pelajaran sekolah dan kesibukan orangtua dengan pekerjaan, kebiasaan untuk berkunjung ke perpustakaan perlu terus dihidupkan. Banyak orangtua hanya bersemangat pada masa pra sekolah. Ketika anak sudah di sekolah dasar, kebiasaan baik ini justru ditinggalkan. Lebih baik anak mendapat nilai PR pas-pasan akan tetapi program ini tetap berlangsung. Jika anak terus dipaksa mengerjakan PR dan beban lainnya sehingga tidak sempat membaca dan menulis hal yang ia sukai, anak akan kehilangan sukacita belajar yang justru sangat penting bagi kehidupannya. Dorong semangat anak menulis dengan cara mengirimkan tulisan untuk majalan dinding sekolah atau majalan anak-anak, atau memperkenalkan dengan sahabat pena.
  • Bantu anak membangun pola belajar mandiri. Pola belajar mandiri harus dimulai dengan menyusun jadwal belajar sendiri. Buatlah suatu papan jadwal dengan kartu-kartu kegiatan. Pada tahap awal, temani anak untuk menyusus rencana hariannya sehingga ia dapat memutuskan sendiri kapan mengerjakan kewajibannya dan kapan dia mempunyai waktu bersantai atau mengerjakan apa yang ia sukai. Dengan demikian, anak tidak merasa didikte. Anak juga akan belajar untuk mengerjakan apa yang disukai dan apa yang tidak disukai namun harus dikerjakan. Perlahan-lahan, latihlah anak untuk mendahulukan tugas yang sulit sehingga dia tidak perlu cemas dan tegang pada malam hari karena tugas belum selesai.
  • Ajarkan anak ketekuanan dan ketelitian. Beberapa orangtua mengatakan bahwa sekolah umumnya hanya memberikan materi pelajaran, tetapi tidak mengajarkan cara belajar yang baik yang akan menumbuhkan ketekunan dan ketelitian. Anak harus dilatih untuk tekun yaitu dengan memberi kesempatan pada anak untuk menyelesaikan sendiri pekerjaan yang mampu dia lakukan. Perasaan puas dengan hasil pekerjaan sendiri merupakan suatu perasaan penting bagi anak untuk tumbuhnya ketekunan. Akan sulit bagi anak untuk menumbuhkan ketekunan jika dia merasa tugas-tugas yang dihadapi terlalu sulit untuk diselesaikan. Sebab itu, jika PR terlalu banyak atau sulit, orangtua harus membicarakan hal ini dengan pihak sekolah. Ketelitian juga dapat ditumbuhkan dengan cara meminta anak memeriksa sendiri apa yang sudah dikerjakannya. Untuk pertama kali, dapat dibuat suatu perjanjian misalnya: "Jika jawaban soal-soal kali ini dikerjakan tanpa salah, besok Mama yang periksa. Kalau ada kesalahan satu saja, kita periksa bersama-sama. Tetapi jika soal kali ini ada kesalahan lebih dari satu, besok kamu harus periksa sendiri, baru setelah itu Mama yang periksa." Setelah anak periksa sendiri masih ada kesalahan, orangtua jangan langsung menunjukkan kesalahan, tapi beri kesempatanan satu kali lagi untuk ia periksa sendiri.
  • Berikan fasilitas belajar yang dibutuhkan untuk mengerjakan PR-nya. Seperti juga ketika kita masih kecil, anak-anak kadang membuat orangtua frustasi dengan mengatakan: "Pa, besok saya harus membawa kapas tiga gulung untuk proyek di sekolah." Dan dia mengatakannya pada pukul 12.00 malam ketika kita sudah memakai baju tidur.Mary Leonhardt menganjurkan agar situasi pada saat itu tidak dipakai untuk mengajar anak tentang tanggung jawab. Saat itu adalah saatnya menunjukkan kepada anak bahwa anda pun melihat pekerjaan rumahnya sangat penting, seperti yang ia rasakan. Tanpa perlu marah-marah gantilah baju dan carilah apotik 24 jam untuk mendapatkan kapas tersebut. Tanpa anda perlu katakan dengan nada marah, anak akan berkata dalam hatinya: "Lain kali aku akan lebih teliti mempersiapkan tugasku, sehingga Papa tidak perlu serepot ini." Jika anda tidak yakin anak menyadari hal itu, katakan esok harinya: "Papa akan lebih senang jika kamu memperhatikan tugas lebih awal, sehingga kita dapat mempersiapkan lebih baik."
  • Berikan hadiah dengan bijaksana. Hadiah akan mengajarkan anak suatu nilai. Jika anda memberikan hadiah pada prestasi anak, maka dia akan belajar bahwa yang bernilai adalah prestasi. Tapi jika anda memberikan hadiah pada proses, maka dia akan belajar bahwa proses lebih bernilai daripada prestasi. Mary Leonhardt menganjurkan agar orangtua memberikan hadiah bukan pada prestasi tapi proses. Misalnya dengan mengatakan, "Kamu boleh main sepeda keliling rumah setelah mengulang pelajaran selama lima belas menit." Atau anda dapat memberikan pelukan dan pujian setelah anak memainkan lagu yang sulit di pianonya sebanyak tiga kali sekalipun pada kali yang ketiga masih banyak kesalahan. Pujilah untuk kemampuan dia bertahan lama dalam belajar lebih daripada ketika dia berhasil mendapatkan nilai sepuluh dalam ulangan.


MASA REMAJA


Pada masa remaja, ketika anak masuk ke SMP, cara orangtua untuk membimbing anaknya akan berubah 180 derajat. Jika pola yang diterapkan pada usia SD tetap diteruskan, hasilnya justru lebih sering kurang efektif atau bahkan akan gagal total. Untuk itu, orangtua perlu sangat hati-hati pada masa remaja ini sehingga dapat terus menjadi penolong bagi anaknya. Beberapa kiat yang dapat diterapkan pada masa ini antara lain:

  • Jangan terlalu banyak menanyakan tugas anak. Kalau pada masa SD anak sangat butuh dikontrol, ditanya dan dibimbing, pada masa remaja hal ini justru dapat menimbulkan penolakan yang luar biasa. Anak yang memasuki masa remaja umumnya merasa sangat risih jika orangtua terlalu banyak ikut campur, apalagi sampai menanyakan apa yang dilakukan anaknya kepada teman-temannya atau guru-gurunya. Pada masa ini orangtua harus lebih banyak memberikan kebebasan pada anak untuk belajar secara mandiri, bahkan untuk bergumul dengan kegagalan maupun keberhasilan.
  • Berikan bantuan jika diminta dan usahakan bantuan seminimal mungkin. Orangtua perlu membantu jika anak meminta bantuan. Tetapi, prinsipnya, jangan sampai anak tergantung kepada kita dalam mengerjakan tugasnya. Berikan bantuan seperlunya saja. Bantuan tidak harus langsung untuk memecahkan masalah. Kadang-kadang, kita hanya perlu memberi rangsangan agar dia dapat memecahkan masalahnya sendiri. Berikan rangsana supaya bukan selalu anda yang mengajari anak, tetapi bagaimana anak mengajari anda.
  • Jangan sepelekan masalah emosi, kesehatan dan status sosial. Menurunnya prestasi belajar tidak selalu karena kemampuan intelektual yang kurang atau karena kemalasan. Anak remaja banyak diganggu oleh masalah emosi dalam pergaulan, kesehatan atau konflik di antara kelompok mereka. Orangtua perlu mendampingi anak sebagai pendengar yang baik dan mencoba untuk memahami pergumulan mereka di luar lingkup kegiatan belajar di sekolah. kadang-kadang tanpa menyinggung masalah nilai prestasi anak dapat meningkat karena ia merasa sebagian beban hidupnya sudah dipikul bersama kedua orangtuanya.
  • Hargai minat dan bakat anak. Anak tidak harus selalu mendapat nilai bagus dalam semua bidang. Jika anak lebih berminat pada matematika dan tidak mempunyai bakat dalam pelajaran bahasa, kita harus memberikan peluang kepada anak untuk lebih menekuni matematika dan rela hati menerima nilai bahasa yang tidak setinggi nilai matematika. Arahkan anak untuk memilih jurusan yang sesuai dengan bakatnya dan hargai minatnya itu. Jika anak memilih jurusan sesuai minatnya, kemungkinan untuk berprestasi jauh lebih besar dibandingkan jika dia memilih jurusan yang hanya sekadar memenuhi keinginan hati orangtua. Anak yang memilih jurusan yang bukan pilihannya sendiri cenderung bermasalah karena hatinya memberontak dan tidak puas.


Kiranya kiat-kiat di atas dapat membawa manfaat bagi anda dan dapat memberi tambahan bekal dalam mendampingi anak-anak agar mereka dapat menguasai pola belajar yang efektif dan bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang mandiri.

Tugas Dan Fungsi Pokok

TUGAS DAN FUNGSI POKOK

Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah.

Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)

  1. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
  2. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.
  3. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.
  4. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi,
    menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
  5. Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.

Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)

  1. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.
  2. Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
  3. Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga guru, karyawan (TU/laboran/teknisi/perpustakaan).
  4. Mengelola administrasi keuangan, baik administrasi keuangan rutin.
  5. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebel, air, alat
    laboratorium, perpustakaan.

Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)

  1. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
  2. Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah, baik Wakasek, Walikelas, Ka TU, Bendahara, Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
  3. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
  4. Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.

Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)

  1. Menyusun program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya.
  2. Melaksanakan program supervisi baik supervisi kelas, dadakan, kegiatan ekstra kurikuler dan lain-lain.
  3. Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.

Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)

  1. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.
  2. Memahami kondisi anak buah, baik guru, karyawan dan anak didik.
  3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
  4. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
  5. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.

Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)

  1. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.
  2. Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di BP3 dan masyarakat.

Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)

  1. Mampu mengatur lingkungan kerja.
  2. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
  3. Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang ada.


Tugas Wakil Kepala Sekolah

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan
  2. Pengorganisasian
  3. Pengarahan
  4. Ketenagaan
  5. Pengkoordinasian
  6. Pengawasan
  7. Penilaian
  8. Identifikasi dan pengumpulan data
  9. Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan.
  10. Membuat laporan secara berkala.

Tugas Urusan Kurikulum

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Menyusun program pengajaran
  2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
  3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
  4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir
  5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan
  6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB
  7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar
  8. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan
  9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran
  10. Melakukan supervisi administrasi akademis
  11. Melakukan pengarsipan program kurikulum
  12. Penyusunan laporan secara berkala

Tugas Urusan Kesiswaan

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi: Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PKS, Paskibraka.
  2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS
  3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
  4. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental
  5. Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K
  6. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima beasiswa
  7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
  8. Mengatur mutasi siswa
  9. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan MOS
  10. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah
  11. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi
  12. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala

Tugas Urusan Sarana dan Prasarana

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana
  2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana
  3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran
  4. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana
  5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara keseluruhan
  6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin
  7. Menyusun laporan secara berkala


Tugas Urusan Humas

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

  1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah
  2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid
  3. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya
  4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah
  5. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah
  6. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah
  7. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk mewujudkan 9 K
  8. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil pendidikan (gebyar pendidikan)
  9. Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk menghadiri rapat masalah-masalah yang bersifat umum
  10. Menyusun laporan secara berkala


Tugas Koordinator Tata Usaha:

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan:

  1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
  2. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar
  3. Pengurusan administrasi sekolah
  4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
  5. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kesiswaan dan ketenagaan
  6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah secara keseluruhan
  7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K
  8. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala


Tugas dan Fungsi Wali kelas

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

Pengelolaan Kelas:

  • Tugas Pokok meliputi:
  1. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan
  2. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  3. Membantu pengembangan keterampilan anak didik
  4. Membantu pengembangan kecerdasan anak didik
  5. Mempertinggi budi pekerti dan kepribadian anak didik
  • Keadaan Anak Didik
  1. Mengetahui jumlah anak didik
  2. Mengetahui jumlah anak didik putra (Pa)
  3. Mengetahui jumlah anak didik putri (Pi)
  4. Mengetahui nama-nama anak didik
  5. Mengetahui identitas lain dari anak didik
  6. Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari
  7. Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik (tentang pelajaran, status social/ekonomi, dan lain-lain).
  • Melakukan Penilaian
  1. Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah
  2. Kerajinan, ketekunan, dan kesantunan
  3. Kepribadian/tatib
  4. Dan lain-lain
  • Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu
  1. Pemberitahuan , pembinaan, dan pengarahan
  2. Peringatan secara lisan
  3. Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah
  • Langkah Tindak Lanjut
  1. Memperhatikan buku nilai rapor anak didik
  2. Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik
  3. Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik
  4. Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan


Penyelenggaraan Administrasi Kelas meliputi:

  1. Denah tempat duduk anak didik
  2. Papan absensi anak didik
  3. Daftar Pelajaran
  4. Daftar Piket
  5. Buku Absensi
  6. Buku Jurnal kelas
  7. Tata tertib kelas

Penyusunan dan pembuatan statistic bulanan anak didik
Pengisian DKN dan Daftar Kelas
Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
Pencatatan mutasi anak didik
Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar
Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

Tugas dan Fungsi Guru Pembimbing (BP/BK)

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:

  1. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
  2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar
  3. Membgerikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar
  4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
  5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
  6. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling
  7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
  8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
  9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling


Pustakawan Sekolah

Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:

  1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
  2. Pelayanan perpustakaan
  3. Perencanaan pengembangan perpustakaan
  4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika
  5. Inventarisasi dan pengadministrasian
  6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
  7. Menyusun tata tertib perpustakaan
  8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

Laboran

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:

  1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
  2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
  3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium
  4. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium
  5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium
  6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala


Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:

  1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
  2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
  3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir
  4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
  5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
  6. Mengisi daftar nilai anak didik
  7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam
    proses pembelajaran
  8. Membuat alat pelajaran/alat peraga
  9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
  10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
  11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
  12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
  13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
  14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
  15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
  16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat


Tugas Guru Piket/Jaga:

  1. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)
  2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
  3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval
  4. Pada jam ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak masuk tanpa keterangan melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah bagi yang tidak memiliki telepon
  5. Mencatat: guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang belum waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya, kejadian-kejadian penting dan berusaha untuk menyelesaikan
  6. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada di dalam kelas
  7. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk.
  8. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru pembimbing
  9. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah


KODE ETIK PENDIDIK

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan negara
  3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik
  4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri
  5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik
  6. Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya daripada tugas sampingan
  7. Bertanggung jawab, jujur, berprestasi, dan akuntabel dalam bekerja
  8. Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan
  9. Menjadi teladan dalam berperilaku
  10. Berprakarsa
  11. Memiliki sifat kepemimpinan
  12. Menciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif
  13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta bekerja sama dengan baik dalam pendidikan
  14. Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat
  15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan
  16. Mengembangkan profesi secara kontinu
  17. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi


Tata Tertib Guru dan Karyawan/Pegawai

  1. Hari Dinas selama 6 hari kerja
  2. Selambat-lambatnya hadir 5 menit sebelum bel masuk
  3. Mempersiapkan sarana dan kelengkapan
  4. Mengisi daftar hadir saat dating dan pulang
  5. Mengisi jurnal kegiatan sehari-hari
  6. Mengumpulkan jurnal kegiatan setiap hari sabtu siang
  7. Melakswanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah dibuat
  8. Melaksanakan tugas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
  9. Memahami dan mengamalkan Wawasan Wiyata Mandala
  10. Apabila berhalangan hadir dalam dinas, harus:
    · Ada pemberitahuan (surat, kurir, telepon)
    · Ada surat dokter (apabila sakit lebih dari 3 hari)
    · Memberikan/mengirimkan tugas mengajar bagi guru melalui guru piket
  11. Memakai seragam bebas rapi.
  12. Mengikuti upacara bendera setiap hari senin/hari besar nasional
  13. Melaksanakan tugas menjadi pembina upacara sesuai dengan jadwal

Catatan:
Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur kemudian

Minggu, 06 Desember 2009

Resep Kue Cinta


BAHAN:
1 pria sehat,
1 wanita sehat,
100% Komitmen, ( setia dll)
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.

BUMBU:
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
1 bungkus doa,
2 sendok teh telpon-telponan,
(Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang)
Tips:
  • Pilih pria dan wanita yang benar - benar matang dan seimbang.
  • Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan
  • Sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.
  • Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
  • Gunakan Kasih sayang cap “IMAN, HARAP & KASIH” yang telah memiliki sertifikat ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.

Cara Memasak :

  1. Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat tulus ikhlas
  2. Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata
  3. Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta merata sekitar 30 menit di depan penghulu
  4. Biarkan di dalam loyang tadi, sirami dengan semua bumbu di atas
  5. Kue siap dinikmati.

Catatan :
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat!
Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek “Tempat Ibadah” diatas api cinta.
Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.
Selamat mencoba, dijamin halal… !

Selamat menikmati…

Lirik Lagu-lagu Batak



Di Tonga Borgin

Di tonga borgin i tarsunggul au ito
Sai hubereng tu siamun sai hubereng tu hambirang
Tung manang ahape soada ito dilambungki
Tung manang ahape soada ito dilambungki

Gabe sai marsak au marningot i sude
Hape holan nipi sambing do i
Nasonang au dohot ho ito
Gabe holan na tumatangis doau alani i
Gabe holan na tumatangis doau alani i

Tudia nama au lao ale dahasian
Unang si huingot be ho nian ale ito
Tumangon nama au lao dao da sian ho ito
Unang pado jonok dilambungki

Sugari huboto hian na lao manjua ho
Dang pola sai loja beau ro mandapothon ho
Hape laho do ho tu silomo ni rohami
Laos so dipabotohon ho tu au
Hansit nai dangol nai parir nai ito
Hansit nai dangol nai parir nai ito


Songon Bulan

Ho songon bulan maila tu mataniari
Ho songoni ma bohimi manjalang tanganki
Tung las rohangki jala mansai lambok panghilalaan
Marbalos do hape holong na di roha

Ho songon ronggur na songgot di hos niari
Ho songoni ma rohangki umbenge tonami
Naung saut do hape bogasmi tusi doli na asing
Malala rohangki malal ate-ate

Tangianghon au ito
Nimmu tuau dina lao borhat ho
Mardongan ilu do au paborhathon ho marhuta sada

Hape dang be mulak ho
Laos holan tona ma naro tuau
Malal rohangki malala ate-ate


Asam Na Di Dolok

Asam na di doloki dekke na di tao i
Mardomu do muse ito
Mardomu di susuban tano
Asing dai nai tonggi jala tabo

Alai tung boasa ma hita da hasian
Nalao patua hatama
Laos gabe tata dibaenho ito
Boasa songoni boasa hasian

Sai huingot dope hata naung ni undukmi
Hita nadua do naumbotoi sude
Alai tung boasama
Gabe tadingkononmu au

Asa tung rimangi ma dibangas rohami
Sotung sumolsol ho muse
Sumolsol di pudi ni ari
Boasa songoni boasa hasian


Atik

Atik atik naon nama pajumpang
Dihita on na marsihaholongan
Jalang ma au jalang ma au da hasian

Molo molo masihol ho diau
Tu bulani di bulani tatap ma au
Pasombu sihol ni roham da hasian

Atik naon nama hita pajumpang muse
Jalang ma au ito
Jalang ma au da hasian
Tangiang mi ma baen ito paborhat au

Anggiat sai anggiat ma
Unang Tinggalhon

Unang tinggalhon ma au haholongan
Unang pasombu au sasada au
Ai holan ho sambing di rohangki ah….
Boan au boan sai boan ma au ito

Masihol au ito haholongan
Malungun rohakki rap dohot ho
Aut boi ma nian au raphon ho
Ingot ma ingot ma ingot ma au ito

Molo hu ingoti janji tai
Marabur ilukki mangopu rohakki
Asi roham ito marnida au
Unang tinggalhon au hasudungan

Haccit nai diau dangol nai ah…..
Unang sai unang sai unang tinggalhon au


Asa Sombu Roham

Holong ni rohakki arop ni rohakki
Tu ho ito da hasian
Hape tung ikkon mangopo
Disimpang parsirangani

Tung aha be ito na boi tarbahen au
Lao mangambati langkami
Tung ilukki nama ito
Hata parpudi sian au

Lao maho lao maho lao maho ale ito
Molo I nama na pasongan roham
Lao ma ho lao ma ho tuntun ma nasa lomom
Tung sopola tioponkhu ho ito

Lao maho lao maho lao maho
Lupahon ma au ito lupahon au ito
Asa tung sombu roham da hasian


Sayang

Sayang…sayang…sayang
Dipelabuhan belawan i
Da ditangga ni kapali
Dijalang ho ma tanganhi
Dodokhon ho do ujui
Dang na lao lupa ho diau

Saputangan na taribak dua i
Ikhon marsada do muse
Ido padanta ujui ido paposhon rohakki
Lao paborhathon ho ito

Sabulan dua bulan di Jakarta
Sai rodo suratmi
Tolu bulan sahat tu sadari on
Soada be baritam

Naung lupa doho naso sayang be ho
Manang nang adong ito ganti ni dirikki

Sayang…sayang…sayang



Poda

Angur do goarmi anakkon hu
Songon bunga-bunga I na hussusi
Molo marparange na denggan do ho
Diluat na dao I

Jala ikhon ingot do ho
Tangiang I do parhite-hiteami di golumi da tondinghu

Unang sai mian jat ni roha I dibangasan rohami
Ai do mula ni sikkam mabarbar da hasian
Ingkon benget ma ho marroha
Jala pantun maradophon natua-tua
Ai do arta naung margai di golumi

Ai damang do si jujung baringin diau amang mon
Jala ho nama silehon dalan dianggi ibotomi
Ipe ingot ma ho amang di hata podakki
Asa taruli ho diluat dihadaon I

Molo dung sahat ho tu tano parjalanganmi
Marbarita ho amang
Asa tung pos rohani damang nang dainang mon
Ditano ha tubuanmi



Unang Au Sai Solsoli

Unang au sai solsoli hasian
Unang au sai tangisi
Ai dang au na so ra marningot janji
Alai ho do da ito na pittor muli

Dung malala rohangki
Romaho sumolsol bagi
Tung saribu hali ro ho manolsolo
Au do sitaon na hacciti

Di tao ni Ajibata do ito
Tintinmi naung hubolonghon
Unang sai huingot ingot ho ito
Gabe pasunggul sunggul si dangolanhi
Tu tao nabangasi hupatolhas lungunki
Laos disi do husumpahon hasian
Tung naso jadi martunang

Ito hasian
Unang sai sunggul-sungguli be naung salpui
Ito anggo holong dohononmu holan tu hodo
Ganjang ma umur mi leleng hita mangolu hasian

Anggo au hasian boi berengonmu
Sahat ro di na alo mate hasian
Tung naso jadi au mangoli

Du…du…du…du
Uang au sai solsoli



Saputangan Na Marsap Ilu

Nungga tung leleng hita naung mardongan
Nungga tung leleng hita naung marpadan
Tung na so jadi marsitrang
Rap di nasonang susa rap manaon I do parjanjian

Tung mansai tompu do parguling ni rohami
Gabe lupaho di padan nanung tabaheni
Tung so huboto mandok ito
Dfung ditongosho suratmi tuau
Naung mangoli ho ito

Dang na tarhatahon au ito arasak ni rohakki
Dukkon hu jaha isini surat dohot undanganmi
Sipata naeng hutimbung ito lombang na bagasi
Unang huingot-ingoti na hassit na binahenmi
Dang targabei au ho tu si doli pinilitmi

Dang boi au ro mandulo ho tu pestami
Dang tarbahen au l lao mangadopi gokkon mi
Jalo ma I tinongoshi ito
Saputanganna marcap ilikki
Ima tuppakki tu ho..



Boasama

Tarhatongtong au ito da hasian
Di harbangan ni gareja I
Mida ha roroi naso panangamanhi
Dimata ni pesta parbongasonhi

Ditostosi ate-ate da ito
Alani hatam na manalahon au
Hape loja doau loja mandiari ho
Baritam mandok naung muli ho ito

Boasama tung dimata ni pestaon
Ro ho mandapothon au
Raphon ilu-ilumi didokho do au na lupa

Aut sungari dang appe tanganni pandita I
Mamasu-masu au
Naeng do au maporus ito tumundalhon na toropi
Naeng do au maporus ito tumundalhon na toropi


Tung pabenget ma roham ale ito
Paborhathon au haholongan
Rohangki nian ito ikhon ho saut diau
Alai rokkap do hape siaben na saut


Anju Au

Anju au sai anju au ale anggi
Dinamuruk manang marsak rohangki
Nang so hupaboa arsak na di roha
Holong ni rohangku sai hot doi

Anju au sai anju au ale anggi
Engkel mi ma bane pasonang rohangki
Tung saleleng au dilambungmi
Anju au sai anju au ale anggi


Tung So Hu Loas Ho Marsak

Ahado arsak ni rohami
Aha na buni dirohami
Umbaen sai tumatangis ho
Paboa ma tuau da hasian

Aut sugari ma tardodo au
Angka na buni di rohami
Naeng ma putihonku
Asa tung mango holsomi ito

Tung so huloas ho ito diago arsak
Tung so huloas ho ito sai tumatangis
Asa rap mengkel hita nadua
Asa rap mengkel hita nadua hasian



PAKKIRIMON

Ho ito ito naung leleng ni haholongan
Ho ito didia ho ulaning hasian
Diingot ho do pe tingki naung salpui
Uju na rap do hita nadua

Sai sihol sihol do rohangki sai naeng pajumpang
Sai sihol masihol au ito marnida ho
Hape tung baritam so tarboto-boto
Mambaen rohangku sai tongtong lulu lulu

Molo naon na ma nian ale ito
Ujung ni padan naung tapuduni
Paboa on mu ma nian tuau da hasian
Asa unang sai makkirim au di ho

Paboama paboama hatahon ito
Unang pasombu au
Dipakkirimon na mamujung on


Anakhu Na Burju

Anakhu naburju anak hasianhu nakhu na lagu
Ingot do ho amang diangka podani natua-tuami
Dung hu paborhat ho na marsikkola I
Tuluat nadao I amang benget do ho amang
Benget do ho manaon na dangoli

Molo hu ingot do sude tahe amang
Pangalahom na salpui
Sipata lomosdo natua-tuamon disihabunionni
Hutangianghon do mansai gomos amang
Anggiat muba rohami
Dijalo do amang dijalo do tangiangmhi amang

Ipe amang hasian hu anakku na burju
Pagomos ma tangiangmi tu Mula Jadi Nabolon I
Anggiat ma ture sude hamu pinomparhi amang
Marsiamin-aminan marsitungkol tungkolan
Songon suhat dirobean I

Dung lam dao amang pangarantoanmi anak hasianhu
Dihaburjuhon ho do I sude amang ditano silebani
Mauliate ma tdok tu Tuhani
Dinaung di jalomi amang
Jumpang mu do amang
Jumpang mu do na jinalahan mi


Didia Rokkaphi

Ahama na marsigorgor di roham
Ale inang pangintubu
Umbaen sai marsak ho, umbaen sai tangis ho
Ganup ari on dinabuni
Paboa ma jolo tuau anakhonmon

Pos roham na oloan hu do sude
Tung manang aha na nidokmi
Unang sai marsak ho, uang sai tangis ho
Tung ahado ulaning alana
Paboa ma jolo tuau anakhonmon

Mangoli damang nimmu tuau
N’dang na soolo au inang
Alai didia rokkaphi, didia rokkaphi
Nungga tung loja au mangalului
N’dang jumpang au nahot diau
So Pambahenan na humurang
Alai boasa ikhon sirang
Oh…oh…ho…

Molo tung sapata ma nasorop
Mambaen bogashi gabe tarborot
Sapata nise on ompung
O…Mula jadi nabolon

Paboa ma tu au Paboa ma tu au
Didia rokhap hi Didia rokhap hi

Huboto

Unang unang gabusi au ito
Sotung sotung sumolsol bagi ho
Hatahon ma hatahon ma
Sian ias ni roham

Huboto huboto do sude ito
Naung naung di paolohon ho
Tu pariban mi tupariban mi
Na di bariba tao

Boasa tung gabusan mu au ito
Hassit hutaon humokhop ho da hasian
Hape ikhon marsirang hita nadua
Soada sala soada sala da pambahenan

Nang pe songoni
Gabe ma ho tu lomomi
Gabe manang au
Mamboan lomonghi



Ro Do Au Tu Pestami

Holong na di rohanghi
Tung so muba somose be i da hasian
Tung dao ho ito sian au
Alai rohanghi sai hot do i
Di nipikki pe ito sai hot tu ho

Tarsonggot au da ito
Tarhatongtong songon na maoto au hasian
Disurat mi na mandok lao mangoli ma ho
Hape ito
Tinggal ma ua hasian na dongolon

Gabe sega do au da ito
Alani pambahenanmi
Dang tangamon anggo sapatam
Ai ho do na mambaen naso denggan

Tung hassit pe pambaenan mi ito
Rodo au tu pestami
Borat pe langkaki na rodo au tusi
Marnida pamasu-masu on mi


Ulang Tahun

Ro do au ito sian na dao
Lao mandapothon ho
Alai hu boto ari ulang tahunmi
Tanggal sada di bulan agustusi
Paboa na holong rohanghi tu ho

Dung sahat au ito dahasian
Dijolo jabumi
Tarsonggot au hubereng ma namasai
Rappak hundul ho dohot si doli i
Na mandongani ho ulang tahun mi

Naeng mandele au ito
Dung hubereng ho disi
Rap mengkel jala rap marsigotilan
Paula so sibereng ho
Paula so di boto ho
Hassit ni rohanghi di bahen ho

Aut so sala hasian
Dalan tu pandelean i
Na ikhon timbungonhu lombangi
Asa sombu roham
Marnida au na tininggalhon mon


Surat Gokkon

Hata ni damang do ito siporiban na hu olo i
Umbaen taronjar rohanghi na laho muli
Tu ho ito boru na tinodo nai
Ai dang soada da ito da bogashi

Dukkon tarunduk au boru ni nantulang
Hata ni damang i
Marpungu ma raja parhata dongan tubu i
Sude sisolhot nang dongan sahuta i
Lao manghatai sinamot parbongason i

Hape dukhon mardalan gokkon jou jou i
Tu angka tondong si solhot dongan sahuta i
Hape tompu munggil roham tu anakni mamorai
Sadari nai nama pamasu-masuon ta i

Dapotma ari naung tarsurat di undangan i
Marroan ma angka natorop mangadopi pesta i
Tung longang jala tarhatongtong sasude na toropi
Ala soada ho ito dilambunghi

Gabe maila maila maila rohanghi
N’dang taralusi au ito sukkun sukkun ni jolma i
Margabus ma damang diinang taungha na torop i
Gabe ilukhu ma maraburan hapuasan ni arsakhi

U….u…u…u…u…u…
Ah…ah…ah…ah…



Oh Ale Dewi

Anggo hatam tu au ito
Natua-tuami do namamaksa ho
Asa oloanmu tu na tinodoni roha nai

Saborgin na bagas so didokho
Sai tumatangis ho marningot au
Ai naso tarjua natua-tuami
Mangido maaf ro tuau

Alai ro ma dongan mi mandok tu au
Hape ho do na manggoda hasian
Alana di botoho si doli i jolma na mora
Jala parpangkat na timbo hasian

Gabe di hatahon ho ma bongashi do na soada
Hape tintinku di tanganmu hasian
Songon tanda di padanta

Alai naeng pe songoni ale ito
Tung so pola tangamonmu sapatakhu
Dang baenonmu pamatangmu hasian saut di au
Molo dung jumpang sirokhap ni tondinghi
Mangapusi ilukhi

Oh…ale Dewi hasian
Tung so pola au sega bahenonmu
Alai pargabusonmi do da ito
I do na sai husolsoli

Masalah yang dihadapi siswa

PROBLEM DAN SOLUSI

SEPULUH GEJALA SISWA DAN KEGAGALAN YANG DIALAMI SISWA SELAMA PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG BERSIFAT ALTERNATIF DAN OBYEKTIVE ANALISYS.

1. Anak yang sulit memahami

Penyebabnya adalah banyak faktor yang memungkinkan:
  • Faktor lingkungan, faktor lingkungan sangat mempengaruhi,dari pergaulan anak selama ini banyak gejala yang ditemukan disekitar kita karena faktor lingkungan sangat mempengaruhi psikologi anak atau sikap, dibalik itu awal fundamental pendidikan anak harus kuat dan mendasar mulai dari lingkungan anak itu sendiri karena pembentukan awal karakter anak mulai dari lingkungan mereka itu sendiri yaitu lingkungan keluarga, apabila anak itu sudah disiplin tempat lingkungan mereka hidup terutama tatanan kehidupan dimulai dari lingkungan keluarganya sendiri sudah tertata maka anak itu akan terbawa pada lingkungan yang formal, tempat mereka menimba ilmu pengetahuan.
  • Yang kedua penyebabnya adalah : anak yang sulit memahami dikarenakan kelas tidak nyaman dan tidak kondusif salah satu contoh kelas yang berdekatan dengan jalan raya, ini menggangu anak di dalam memperhatikan pelajaran.
  • Solusinya adalah membuat dan membangun anak untuk biasa hidup disiplin dan mandiri maka harus dimulai dari lingkungan keluarga secara khusus dan lingkungan sekitarnya secara umum.
  • Kalau dari lingkungan pendidikan anak itu di berikan pengulangan kepada materi yang belum dia pahami / anak itu diberi penjelasan pelan-pelan sehingga anak itu bisa paham terhadap apa yang belum di pahaminya.

2. Anak yang bodoh

Penyebabnya adalah :

  • Kurang belajar, kurang disiplin, kurang memanfaatkan waktu, kurangnya memperhatikan, kurangnya mengulang pelajaran, tidak ada rasa percaya diri, banyak bermain/menyampingkan pelajaran, malas.
  • Solusinya adalah selalu memberikan perhatian yang lebih kepada anak yang bodoh, memberikan saran, motivasi dan selalu memberikan cara yang mudah di dalam belajar agar mudah dipahami, dan memberikan cara yang terbaik sesuai denga kemampuan anak itu sendiri.


3. Anak yang nakal

Penyebabnya adalah :

  • Pengaruh lingkungan yang kurang baik, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak, pergaulan, kurang terkontrol.
  • Solusinya adalah : pada dasarnya anak semacam ini kurang terkontrol, baik dari lingkungan mereka atu dari tempat mereka belajar. Salah satu contoh murid saya anak yang nakal itu pada dasarnya dia itu gampang diatur asalkan kita bisa mendekatinya. Dengan cara seperti ini anak itu bisa diajak baik-baik toh juga anak yang nakal ini lunak juga ,ini berarti anak yang nakal itu bisa diakibatkan dari kurangnya seorang guru melihat dan mengamati character anak dan sifat anak itu sendiri. Pada dasarnya apabila anak itu sudah di dekati maka anak itu akan manut dan patuh. bukannya dia bodoh, banyak juga anak yang nakal ini mempunyai batas kemampuan di atas normal malah mengalahkan anak yang rajin berkompetisi di dalam proses belajar mengajar, jadi intinya kita harus memiliki empaty kepada anak semacam ini harus kita dekati perlahan-lahan toh juga akan sadar, dan di balik sifat anak yang nakal itu guru juga bisa belajar dengan cara begini kita bisa mengatasi anak yang nakal lewat sebuah jati diri dari sebuah penglaman.


4. Anak yang pemalu

Penyebabnya adalah:

  • Yang pertama ini biasanya dari faktor anak itu sendiri, dan apabila tidak dirubah maka akan selamanya anak itu jadi pemalu terus, tetapi anak yang pemalu bukannya tidak bisa, mungkin ada faktor lain contohnya di dalam memberikan pertanyaan anak itu biasanya malu karena bisa-bisa nanti apa yang ditanyakan salah atau tidak rasional dan biasanya anak itu malu bertanya takut di tertawakan temannya.
  • Solusinya, tidak segampang itu kita merubahnya. Ini perlu perlahan-lahan. Anak semacam ini kita ajak belajar di ruangan terbuka dan kemudian dia bisa bertanya dengan leluasa karena bebas. Bisa saja apa yang ditanyakan itu biasa-biasa saja, tetapi lewat itu kita bisa melatih anak itu untuk bertanya supaya tidak malu dan hal tersebut perlu dilakukan berulang-ulang sampai anak itu percaya diri.


5. Anak yang malas.

  • Gejala dan penyebabnya adalah: kurangnya daya semangat dan motivasi dan kurang terkontrol di dalam lingkungannya sendiri. Kadangkala anak semacam ini manja dan malas belajar dan berfikir dan kurang kreatif, adanya minat belajar kurang dari pergaulan terlalu bebas tak bisa di kendalikan karena pengaruh lingkungan terlalu bebas.
  • Solusinya adalah anak seperti ini jangan di biarkan terlalu bebas dan jangan di biarkan bermalas-malasan. Biasanya anak yang malas tidak tau apa yang harus dikerjakan sehingga apa yang harus dikerjakan dia lalai dan lupa akan kewajibannya. Kita bisa merubahnya dengan sebuah tindakan dengan memberikan sebuah stimulus yaitu: rangsangan sehingga anak itu bisa terpacu,dan nasehat yang bersifat mendidik.


6. Kurang motivasi dalam belajar.

  • Penyebabnya: kurangnya kemampuan yang dimiliki, kuranganya prasarana, seperti contoh buku yang masih minim.
  • Solusinya anak yang kurang termotivasi selama belajar pada awalnya kita harus memberikan perlakuan yang khusus dulu seperti memberikan tangggung jawab dulu kepada guru BP/ yang mana guru BP itu sendiri memberikan sebuah perlakuan khusus dulu kepada anak tersebut. Nah di sinilah peran guru BP membangkitkan semangat anak ini, bagaimana supaya dia termotivasi kembali di dalam belajar sehingga guru BP tersebut bisa melihat apa kendala yang di hadapi anak selama ini yang lebih dominan dengan sebuah pertanyaan kenapa anak itu kurang termotivasi di dalam belajar sehingga guru BP tersebut bisa mengetahui penomena yang dihadapi anak tersebut.

7. Sulit memperhatikan

  • Penyebabnya anak yang sulit memperhatikan yang sering kali dari faktor materi yang tidak menyenangkan/ anak itu tidak suka terhadap materi yang diajarkan dan tidak suka terhadap guru yang mengajar karena biasanya kalau murid tidak suka memperhatikan sampai-sampai guru yang mengajar tidak di sukai. Sebaliknya kalau materinya menarik dan anak suka otomatis gurunya pun di senangi.
  • Solusinya anak harus di berikan semacam rangsangan terlebih dahulu supaya bagaimana anak itu senang dulu dan membangkitkan rasa keingintahuannya sehingga anak pada akhirnya memperhatikan, karena guru memberikan metode belajar dengan cara menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu anak. Hal semacam ini melalui sebuah pengalaman kadangkala kalau sudah guru melakukan yang menarik di dalam belajar anak pun sulit untuk terlupakan entah bagaimana guru itu menyajikan pelajaran sampai sampai anak selalu ingat gerak gerik kita di dalam mengajar dengan cara itu anak senang dan mau memperhatikan.


8. Kurangnya daya serap.

  • Penyebabnya adalah: faktor penyampaian materi, kelas tidak kondusif, manajemen guru di dalam kelas kurang terorganisir, murid malas mengulang dan yang paling mendukung di sini factor psychology dan cognitive. Kalau di lihat dari factor psikologis, berkat kemampuan kemampuan psikologis yang lebih tinggi dan kompleks inilah sesungguhnya manusia menjadi lebih maju, lebih banyak memiliki kecakapan, pengetahuan dan keterampilan di bandingkan dengan makhluk lain.
  • Kalau di tinjau dari pactor psikology kondisi psikologis merupakan chracteristict psiko-fisik seseorang sebagai individu,yang di nyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungan. Perilaku-perilaku tersebut merupakan manifestasi dari ciri ciri kehidupannya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak,prilaku kognitif,afektif,dan psikomotor.
  • Kondisi psikologis setiap individu berbeda, karena perbedaan tahap perkembangannya,latar belakang social budaya, juga karena perbedaan faktor faktor yang di bawa dari kelahirannya.


9. Daya ingat yang lemah

  • Penyebabnya ialah: dari faktor keturunan dan lingkungan /Biologis.
  • Ingatan yang lemah sering kali di tinjau dari faktor keturunan dan ingatan yang lemah biasanya kurangnya mengulang apa yang di pelajari dan biasanya tidak membiasakan diri.


10. Berfikir lambat

  • Tidak pernah mencoba untuk berfikir secara cepat ini juga di sebabkan perbedaan character manusia ada yang daya pikirnya cepat ada yang daya pikirnya lambat( split personality), lambat dalam berfikir,dan mengacu kepada lambat dalam berprilaku,dan berusaha sesungguhnya merupakan penyakit fisik akibat dari adanya disfungsi sel-sel otak, sekalipun gejala- gejalanya tampak dalam pikiran, perasaan dan prilaku.
  • Solusinya melatih otak untuk terus menerus untuk berfikir cepat dan menghapal cepat kalau sudah terbiasa maka kebiasaan perfikir lambat Akan hilang belahan lahan intinya kita harus bayak menggali potensi otak selama ini yang kita miliki yaitu meninggalkan hal hal yang lambat kita lakukan maka kita lakukan dengan cepat dan tertata.

11. Anak yang suka membolos.

Penyebabnya adalah

  • Salah satu penyebabnya adalah tidak suka terhadap materi yang di sampaikan terutama pelajaran yang banyak di takuti siswa seperti pelajaran berhitung , matimatika, fisika, dan kimia terutama bahasa inggris bagi anak yang tidak sekali minat belajar bahasa.
  • Solusinya salah satu jalan keluarnya adalah bagiamana seorang guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik atau mengorganisir siswa supaya siswa itu tertarik di dalam belajar dan tidak membolos memang ini suatu hal yang sulit tetapi kita harus terus mencoba. Salah satu contoh dulu di sekolah kami ada anak yang malas, suka membolos. Tetapi kiat kiat seorang guru dengan Cara melalui pendekataan baik sekali guru itu mampu meluluhkan anak yang tadi nya suka bolos tidak bolos lagi bagaimana caranya: caranya adalah: guru itu di setiap pelajaranya selalu di berikan perhatian kepada anak ini dengan cara di panggil namanya. Seperti akhmad tolong ambilkan saya absensi hadir di Kantor nah kemudian si akhamd di suruh mengkoordidnir kelas tersebut, dengan Cara tolong di absen teman temannya dan bagi yang tidak masuk atau bolos di centang ternyata tidak ada yang bolos terus menerus setiap jam pelajaran itu si akhmad berkewajiban mengabsen temannya dan lambat laun dia tidak bolos lagi. Karena dia atau kewajibanya setiap masuk kelas siswa di absen oleh dia.

12. Anak yang minder

Penyebabnya anak ini minder karena

  • Kurangnya percaya diri
  • Sering nya malu terhadap teman teman yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
  • Salah satu hal keterbatasan kemampuan yang di miliki.
  • Anak ini minder biasanya yang sering kita temukan adalah anak yang tidak normal, dari segi bentuk pisik

Solusinya adalah:

  • Di berikan perhatian yang khusus atas keterbatasanya.
  • Harus di perhatikan dengan lebih, dan di berikan support yang penuh
  • Di berikan semacam tugas yang agag bisa di kerjakan sesuai dengan kemampuan yang di miliki.
  • Bentuk pendekatan yang di lakukan kepada anak ini harus di bedakan dengan anak lebih.


13. Anak yang suka tidur di setiap jam pelajaran.

  • Penyebabnya adalah: anak yang suka tidur biasa biasanya di sebabkan oleh pactor kebiasaan apalagi kalau jam terakhir, dan suka begadang di malam hari sehingga anak itu tida konsentrasi di dalam belajar. Dan biasanya guru jengkel melihat anak yang suka tidur dan seorang guru memberikan semacam sangsi yaitu berupa berdiri di depan kelas ada solusi yang lebih tepat dari itu.
  • Solusinya adalah bagi seorang guru apabila ada anak yang tidur terutama pada saat jam jam terakhir maka seorang guru harus bisa membangunkan anak dengan cara yang jitu yaitu pintar membuat suasana jadi ceria yaitu dengan cara guru harus pandai membuat gurauan yang bisa membikin anak itu jadi tertawa.